Shiratori



Sistem keamanan di penjara Abashiri sangat ketat dan kompleks.
 Penjaga penjara hadir di setiap sudut jalan.
 Satu-satunya pintu masuk ke penjara adalah jembatan kayu di atas Sungai Abashiri.
 Penjara ini dikelilingi oleh hutan lebat dan merupakan rumah bagi banyak hewan liar.
 Dengan sistem yang begitu ketat, hampir mustahil bagi para tahanan untuk melarikan diri.
 Kalaupun bisa melarikan diri, mereka harus siap melawan binatang buas.
 Namun, tidak ada yang mustahil bagi pembunuh Yoshie Shiratori.
 Dia Sebenarnya Kabur dari Alcatraz di Jepang.
 Kisah pelarian Shiratori dimulai pada tahun 1936.
 Dia membuka pintu sel dengan kunci yang terbuat dari seutas tali.
 Dia kemudian melarikan diri.
 Namun pelariannya tidak berlangsung lama.
 Dia ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di Akita.
 Di penjara dia bertindak lagi.
 Pada tahun 1942 dia melarikan diri melalui lubang angin.
 Dia ditangkap lagi dan dikirim ke penjara Abashiri, yang keamanannya jauh lebih ketat.
 Orang-orang percaya ini adalah kediaman terakhir Shiratori.
 Namun, Shiratori yang pandai melihat betapa hampir mustahil bagi yang lain untuk melarikan diri.
 Setiap Hari Dia Menumpahkan Sup Miso ke Jeruji Penjara.
 Seiring berjalannya waktu, gerbang besi berkarat dan rapuh.
 Saat itu, dia menerobos jeruji, naik ke atap penjara dan melarikan diri.
 Pada tahun 1946, Shiratori ditangkap lagi dan dijatuhi hukuman mati di Penjara Sapporo.
 Sekali lagi dia melarikan diri dengan menggunakan mangkuk untuk menggali terowongan.
 Kisah pelarian Shiratori yang luar biasa dari penjara sangat terkenal di Jepang sehingga telah menjadi subjek banyak novel dan film.
 Adegan pelarian Shiratori dari penjara juga diabadikan di Museum Abashiri.
 Jika Anda berada di Museum Penjara Abashiri dan melihat patung pria telanjang memanjat langit-langit penjara, itulah Shiratori.
 

Post a Comment

Previous Post Next Post